Love for All Hatred for None

Kamis, 11 Maret 2010

Muhammad saw dalam Penilain Para Orientalis

1. Barthelmy d'Herbelot
Inilah Mahommet penipu ulung. Pengarang (pembual) dan bapak bid’ah, yang mengambil nama agama seperti yang kita kenal sebagai Muhammadan.
Para penafsir al-Coran dan para Doktor tentang Muslim atau hukum Muhammadan memberi nabi palsu ini semua pujian yang dilakukan bangsa Aria, Paulicia atau Paulianis dan kalangan bid’ah lainnya kepada Yesus Kristus, kecuali menganggapnya sebagai Tuhan…

2. Arnold Toynbee
So, perampokan, perang dan pembunuhan adalah diantara cara agar Muhammad meraih kemenangan untuk Islam. Kejahatan yang sama dilakukan oleh orang-orang Kristen dan sesekali juga oleh orang-orang Budha, dalam kitab-kitab suci Yahudi tindakan seperti itu disandarkan pada Musa dan Josua. Tetai paling tidak pendiri Budhisme dan Kristen tidak memberikan contoh-contoh buruk itu kepada pengikut mereka.
(Arnold Toynbee, dalam bukunya "Sejarah Umat Manusia", terjemah Pustaka Pelajar, hal. 484)


3. Karen Amstrong :
Muhammad sangat berbeda dengan manusia Kristus yang sangat ideal seperti tercatat dalam ajaran-ajarannya. Orang Muslim telah mengembangkan suatu ketaatan dalam simbolis kepada Muhammad,...tetapi mereka tak pernah menganggap Muhammad sebagai Tuhan. Sesungguhnya dia hanyalah satu sosok manusia (biasa) dalam sejarah lama. Bahkan dia tidak menampakan kesamaan dengan seorang santo Kristen, ...

Muhammad bukan santo yang (senantiasa) tertutup/terlindungi.Dia hidup dalam masyarakat yang keras dan berbahaya. Dia kadang-kadang mengadopsi cara-cara --bagi kita yang cukup beruntung hidup di dunia yang lebih aman, akan dianggap mengganggu. Namun bila kita dapat mengesampingkan harapan-harapan Keristen tentang kesucian, akan kita temukan manusia yang kompleks dan penuh kasih sayang. Muhammad memiliki bakat luar biasa dalam spiritual maupun politik--dua-duanya tidak selalu berjalan bersama-- dan dia yakin bahwa semua ummat beragama punya tanggung jawab menciptakan masyarakat yang baik dan adil.

Dia dapat menjadi sangat marah dan keras, namun dia juga bisa lembut, menghargai, rapuh, dan luar biasa baik. Kita tak pernah mendengar Yesus tertawa, namun sering kita baca tentang Muhammad tersenyum dan menggoda orang-orang yang dekat dengannya. Kita melihatnya bermain-main dengan anak-anak, menghadapi persoalan dengan istrinya, menangis pilu ketika sahabatnya meninggal dunia, dan memamerkan bayi lelakinya seperti semua ayah yang bangga. Jika kita dapat memandang Muhammad sebagaimana kita memandang tokoh sejarah penting lainnya, pasti kita dapat menganggapnya sebagai salah satu jenius yang dikenal dunia. (dalam buku Muhammad, A Biography of the Prophet, terjamahan Sirkit Syah, Penerbit: Risalah Gusti hal.48-49)


4. Humphry Prideaux
Selama bagian pertama hidupnya, Dia (Muhammad) menjalani cara hidup yang tak bermoral dan penuh kejahatan, bersenang-senang dalam perkosaan, perampokan dan pembantaian, sesuai adat orang Arab, yang umumnya mengikuti kehidupan jenis ini; dia selalu terlibat perang suku, merampok sebanyak mungkin…


5.Karen Amstrong
Selama berabad-abad di Barat, kita cenderung membayangkan Muhammad sebagai sosok menyeramkan, seseorang tentara yang kejam, dan politisi tak berperasaan. Sesungguhnya dia seorang laki-laki yang sangat baik dan berperasaan. Dia menyayangi binatang, misalnya, bila melihat seekor kucing tidur dimantelnya, dia tak akan membangunkannya.(dalam buku Muhammad, A Biography of the Prophet, terjamahan Sirkit Syah, Penerbit: Risalah Gusti hal.335)


6. Humphry Prideaux
Dua keinginan Muhammad yang dominan adalah Ambisi dan Nafsu. Cara yang dipakainya untuk membangun kerajaan adalah bukti ambisinya. Banyak perempuan yang digaulinya, membuktikan nafsunya. Dan sesungguhnya dua factor ini terdapat dalam kerangka Agama-nya, hanya dalam sebuah surat di al-Coran, yang secara umum tidak menetapkan adanya hukuman perang dan pembantaian untuk mempromosiksan seseorang ;atau kebebasan untuk memakai perempuan atau beberapa janji akan kenikmatan balasan bagi mereka kelak, karen telah memuasakan pasangannya.

7.Karen Amstrong
Sesungguhnya Muhammad telah menetapkan standar “persaudaraan” yang tinggi dalam prilakunya sendiri….
Muhammad menolak membuat jurang formalitas antara dirinya dengan kaum muslim lainnya. Dia tidak suka dipanggil dengan sebutan dan gelar kehormatan yang megah dan angkuh. Dia kerap terlihat duduk di lantai masjid diantara anggota masyarakat termiskin dari komunitas (-nya). Anak-anak sangat mudah dekat padanya. Dia sering mengangkat, memeluk dan mencium mereka. Bila dia telah pergi lama dalam suatu ekspedisi, menjadi kebiasaan anak-anak di ummat (muslim) untuk menyongsong kedatangannya bersama rombongan saat mereka tiba.(dalam buku Muhammad, A Biography of the Prophet, terjamahan Sirkit Syah, Penerbit: Risalah Gusti hal.334

Selengkapnya...

Sabtu, 20 Februari 2010

Mukjizat Bertentangan dengan Sains?

Benarkah laut dibelah oleh tongkat Musa as.? Ketika pertanyaan ini muncul dikalangan umat Muslim atau Nasrani, maka anggapan yang muncul ---yang kemudian anggapan ini lebih meruncing makannya menjadi tuduhan atau sangkaan kepada mereka--- adalah kekurang berimanannya mereka kepada mukjizat Tuhan. Mukjizat merupakan suatu penampakan kebesaran Tuhan, dan bukan sebuah kekecualian dari Tuhan. Maksudnya adalah Mukjizat itu pertolongan Tuhan yang ditampakan melalui para utusan-Nya dihadapan para penentang-Nya.
1. Mukjizat Tuhan tidak akan bertentangan dengan akal dan sains, serta
2. Mukzijat itu tidak bertabrakan dengan sistem alam yang telah diatur Tuhan sendiri.

Apa maksudnya mukzijat itu tidak bertabrakan dengan sistem alam yang telah diatur Tuhan sendiri?
Alam ini terkendali oleh hukum sebab akibat. Tuhan telah membuat aturan tersebut untuk dimengerti oleh umat manusia. Bisa jadi ketika sesuatu itu muncul, dan manusia tidak tahu penyebab terjadinya hal tersebut, maka ia akan takjub dan mengaguminya serta mengatakan bahwa ini adalah kebesaran Tuhan dan hanya Tuhan lah yang tahu. Namun ketika Tuhan telah memberikan (membocorkan) penyebab terjadinya hal tersebut, maka hal itu bukan lagi sesuatu yang menakjubkan dan kemudian hanya menjadi bagian dari ilmu pengetahuan.

Misalnya, hujan, pada masa kitab al-Quran atau semua kitab diturunkan, tidak ada yang mengerti kenapa hujan turun. Mereka tahunya hujan turun karena cuaca mendung. Dan tidak mengerti; kenapa mendung itu datang? Kata-kata, “Tuhan itu Maha Kuasa, jika Dia menghendaki terjadi maka terjadilah hal itu” menjadi solusi terbaik atas jawaban tersebut. Sehingga menimbulkan kesan bahwa Tuhan berkuasa untuk membuat sesuatu secara tiba-tiba.

Padahal hukum alam tidak mengenal suatu yang datang secara tiba-tiba dan tidak membenarkan teori itu. Segala sesuatu dibuat secara bertahap dan memerlukan proses. Seperti proses turunnya hujan. Hujan baru turun jika cuca diselimuti awan pekat. Dan munculnya awan pekat disebabkan dari naiknya air yang ada di seluruh permukaan bumi melalui proses pembakaran sinar matahari. Disini Tuhan ingin mengajari manusia bahwa ada beberapa tahap sebelum hujan itu turun. Jadi adalah suatu keanehan, apabila tiba-tiba hujan turun di saat cuaca cerah.
Jika ada yang mengatakan bahwa hal itu bisa saja terjadi, karena Tuhan itu Maha Kuasa. Maka saya katakan bahwa jawaban itu adalah bodoh. Jelas orang itu telah merendahkan Kemaha Jujuran Tuhan. Tuhan sendiri yang telah memberi tahu prosesnya, namun kenapa tiba-tiba Dia melanggarnya dengan menurunkannya tanpa proses. Dimana letak Kebesaran dan Kejujuran-Nya. Dia yang membuat hukumnya, namun Dia juga yang melanggarnya. Kalau seperti ini Tuhan tidak berbeda dengan para wakil DPR yang membuat undang-undang bukan untuk ditaati tapi untuk dilanggar. Apakah Tuhan seperti ini layak disembah?

Teologi (agama) tidak akan bertentangan dengan logika dan sains, dan ini adalah jaminan Tuhan. Sebuah agama yang tidak bisa dicernah oleh akal dan sains, maka agama tersebut perlu dipertanyaakan. Mukjizat adalah sebuah pengetahuan yang terselubung, namun tidak berlawanan dengan logika dan ilmu pengetahuan. Begitupun dengan mukjizat terbelahnya laut oleh tongkat nabi Musa as.,


Selengkapnya...

Kamis, 18 Februari 2010

Pelayan dan Kendinya

Pedagang keramik mempunyai beberapa pelayan pribadi. Diantara pelayan-pelayan tsb, ada seorang pelayan, Ibnu Ablah yang belum pernah ditugaskan mengantarkan barang pesanan. Sang pedagang sengaja menempatkan Ibnu Ablah di gudang. Tugasnya mengangkut barang-barang dari gudang ke luar atau sebaliknya. Seperti biasanya, hari itu pun toko sang pedagang keramik ramai dikunjungi pembeli. Beberapa pembeli memesan beberapa keramik tertentu dan minta diantarkan ke kediamannya. Sang pedagang pun menyanggupinya, lalu ia menyuru semua pelayannya --kecuali Ibnu Ablah, mengantarkan pesanan mereka. Sepeninggalan para pelayannya, sang pedagang mengecek semua pesanan dan memastikan semuanya telah terkirim. Dan betapa terkejutnya, ketika didapatinya ada satu pesanan, berupa kendi yang belum terkirim. Ia pun terpaksa memanggil Ibnu Ablah.

“Ibnu Ablah..!” Panggilnya.
“Ya, tuanku.” Saut Ibnu Ablah.
“Selama kau berkerja denganku. Sekali pun aku tidak pernah memintamu untuk mengantarkan pesanan ke pembeli. Hal itu ku lakukan karena aku tahu kau memiliki kelemahan dalam kecerdasan. Jadi aku takut kalau pelanggan merasa tidak puas karenamu. Namun hari ini, aku memberikan kamu kepercayaan untuk mengantarkan kendi pesanan Abu Syukur ini ke rumahnya.” Ujarnya. Ibnu Ablah begitu gembira sampai-sampai tidak bisa berkata-kata. Diambilnya kendi tersebut dari tangan majikannya seraya tersenyum.
“Jagalah kendi itu baik-baiknya, jangan sampai lecet sedikitpun. Kehormatan ku ada di tanganmu.” Lanjutnya. Ibnu Ablah pun bertanya-tanya; Apa hubungannya Kendi dengan kehormatan? Ia sama sekali tidak mengerti ucapan terakhir majikannya itu. Ia hanya mengangguk, tanpa tahu; apa yang dia anggukan.

Sepanjang perjalanan Ibnu Ablah tidak henti-hentinya bersiul. Kebebasan menikmati dunia luar baru dirasakannya sekarang. Apapun yang ditemuinya, baik itu pepohonan, rerumputan ataupun alang-alang dijadikannya sair lagu yang didendangkannya dalam perjalanan. Tiba-tiba ia melihat sekumpulan kupu-kupu di sebuah taman sedang menghisap bunga. Ia terpesona, timbul keinginan dalam hatinya untuk bebas sejenak seperti kupu-kupu. Ia pun bermain-main di taman itu hingga kelelahan dan tertidur. Ketika bangun hari sudah menjelang sore. Ia terkejut bukan main, buru-buru diraihnya kendi yang tergeletak di rumput, dengan tergopoh-gopoh ia bangkit dari tempat itu. Namun sayang baru saja melangkah kakinya terantuk batu, hingga ia pun terjatuh dan naas-nya kendi di tangannya pun pecah terbentur batu besar yang tertutup semak-semak kecil.

“Haah, kendi-ku kenapa pecah? Aku tidak memecahkannya!” Teriaknya ketakutan. Dia sibak semak-semak kecil yang menutupi batu.
“Ini bukan kesalahanku, tapi kesalahan batu ini yang sengaja bersekongkol dengan kerikil itu untuk menjatuhkanku. Sehingga ia mempunyai kesempatan mencuri kendi ini dari tanganku.” Ujarnya meyakinkan. Ia pun pergi ke rumah Abu Syukur, pemesan kendi tersebut dengan gagang kendi di tangan. Sesampainya di sana, Abu Syukur pun menanyakan kendi pesanannya.
“Mana Kendi pesanan saya..?”
“Tadinya saya membawa kendi tuan, sebelum batu merampok kendi tersebut.” Jawab Ibnu Abah diplomatis.
“Bagaimana ceritanya sebuah batu bisa merampok kendi dari tangan anda?” Tanya Abu Syukur penasaran.
“Begini tuan, tadi saya diperintahkan majikan saya untuk mengantarkan kendi ini ke tuan. Namun di tengah jalan si batu sengaja bersekongkol dengan kerikil untuk menjatuhkan saya. Sehingga ketika saya jatuh oleh si kerikil, si batu langsung merebut kendi itu dari tangan saya.” Ujar Ibnu Ablah menjelaskan.
“Adakah buktinya?” Tanya Abu Syukur.
“Ini buktinya tuan.” Ujar Ibnu Ablah sambil menyerahkan gagang kendi tersebut. “Saya tidak sebodoh yang tuan kira. Saya membawa gagang kendi ini sebagai bukti kalau cerita saya ini benar.” Lanjutnya. Abu Syukur hanya manggut-manggut, ‘Sebenarnya yang bodoh ini saya; apa dia yah?’ gumamnya dalam hati.


Selengkapnya...

 
Seruan Hati - Template ini design ulang oleh Yusuf Awwab